Perjuangan Haji Nabi Adam dan Dua Sufi, Daftar Haji & Umrah di PT. Riezki Akbar Tourindo 081112005325


 

Oleh Ust. H. Brilly Y. Will., S.Pd., M.Pd., C.Ed.

Kita beruntung di zaman serba teknologi, kita bisa menempuh perjalanan jauh dalam waktu relatif singkat. Untuk pergi ke Tanah Suci dari Tanah Air hanya dibutuhkan perjalanan pesawat lebih kurang 10 jam dan perjalanan bus lebih kurang 4 jam. Nabi Adam adalah orang yang pertama kali melaksanakan ibadah haji. Beliau yang bertubuh setinggi 60 hasta (sekira 27 meter) saja harus berjalan kaki 40 tahun untuk bisa berhaji.

Nabi Adam menempuh perjalanan 40 tahun dari India menuju Ka’bah, seperti dicatat oleh ‘Ubaidullah Ar-Rahmaniyy Al-Mubarakfuriyy,

واختلف في أن الحج كان واجبًا على الأمم قبلنا أم وجوبه مختص بنا؟ قال القاري: الأظهر الثاني، واختار ابن حجر الأول مستدلاً بقوله: ((ما من نبي إلا وحج)) فهو من الشرائع القديمة، وجاء أن آدم عليه السلام حج أربعين سنة من الهند ماشيًا.

[https://thahabi.org/book/6246/read/3797]

Berdasarkan narasi ini, kita mendapatkan informasi Nabi Adam berangkat dari tempat tinggalnya yaitu India berjalan ke arah barat melalui Syam selama empat puluh tahun, hingga sampailah di Bakkah (nama lain Makkah) dan melaksanakan thawaf bersama malaikat yang sudah lebih dari 2.000 tahun  melaksanakan thawaf (mengelilingi Ka’bah).

Dalam sebuah hadits dalam Ihya` ‘Ulum Ad-Din disebutkan, tatkala Nabi Adam selesai menunaikan ibadah haji, para malaikat menjumpainya, “Hai Adam, hajimu diterima oleh Allah,” kata Malaikat, “Sesungguhnya kami telah mengerjakan haji di Baitullah ini dua ribu tahun yang lalu sebelum engkau.”

Sayyid Prof. Dr. Muhammad bin ‘Alawi Al-Malikiyy bercerita dalam kitab Khasha`ish Al-Ummah Al-Muhammadiyyah, suatu ketika Syaqiq Al-Balkhiyy sedang menunaikan ibadah haji. Ia berangkat dari kampung halamannya; Balkh. Dalam perjalanan hampir memasuki kota Makkah Syaqiq berjumpa seorang jamaah haji berjalan dengan merangkak. Syaqiq pada mulanya ragu-ragu dengan penglihatannya lalu memastikan apakah tidak salah lihat. Ternyata benar, orang tersebut berjalan merangkak untuk menuju Ka’bah. 

“Dari mana kamu?” Tanya Syaqiq. “Dari Samarkand,” ia menghentikan merangkaknya. “Sudah berapa lama kamu menempuh perjalanan ini?” Lanjut Syaqiq. “Kurang lebih 10 tahun.” Syaqiq terperanjat. “Wahai Syaqiq, kenapa engkau kaget dengan ini. Bisakah kamu bersikap biasa?!” Tanya jama’ah haji yang merangkak tersebut. “Aku kagum dengan perjuanganmu menempuh perjalanan ini dengan keadaan seperti itu, sedangkan jarakmu juga sangat jauh,” ujar Syaqiq. 

“Adapun jauhnya perjalananku, kerinduanku yang menguatkannya, dan adapun, tubuh yang lemah ini, sungguh sudah ditanggung oleh Allah. Wahai Syaqiq, apakah kamu masih merasa aneh dengan perjalanan seorang hamba yang ditanggung oleh Tuannya yang Maha Lembut?!” Seorang tersebut lantas menyitir sebuah syair, "O, Tuhan. Aku mengunjungi-Mu. Semua perjalanan menuju cinta memang sulit untuk ditempuh, namun rindu ini selalu mendorong, dan impian bertemu selalu membuatnya menjadi terasa bahagia. # Bukanlah pecinta, orang yang takut celaka dalam perjalanan menuju kekasihnya. Bukan! Dan jauhnya perjalanan juga tidak akan membuatnya jauh dari sesuatu yang ia cintai."

Dikisahkan pula oleh Abuya Muhammad dalam kitab yang sama tentang pengalaman seorang ulama yang sedang thawaf bertemu seorang yang sudah berusia sekira kepala lima yang berjalan dengan berpegangan pada tongkat, tertatih tatih. Orang tua tersebut menyapa sang ulama, “Berapa lama Anda menempuh perjalanan haji kali ini?” Sang ulama menjawab, “Sekira 2 bulan.” “Apakah engkau berhaji setiap tahun?” Sang ulama diam tidak menjawab. Ganti bertanya, “Berapa jarak antara rumahmu sampai sini?” “Sekira perjalanan lima tahun.” Orang tua tersebut mengakhiri perbincangan dengan sebuah syair, “Kunjungilah Kasih yang kamu cintai sejauh apapun jarak memisahkan, sebanyak apapun rintangan dan penghalang yang membatasi. Jangan sesekali jarak yang jauh membuatmu enggan berkunjung. Sungguh orang yang mencintai pasti akan menziarahi Kekasih yang ia cintai.”

Dari tiga kisah ini kita bisa mengambil ‘ibrah (pelajaran), betapa kita yang sudah bergelimang fasilitas duniawi yang memudahkan untuk pergi haji maupun umrah tapi tidak kunjung mendaftarkan diri untuk mendapat kuota? Daftarkan segera diri Anda, pasangan Anda, anak-anak Anda, orang tua Anda untuk berhaji dan berumrah melalui PT. Riezki Akbar Tourindo.

PT. Riezki Akbar Tourindo merupakan PPIU resmi berizin Kemenag dengan nomor 15062200757950003. Alhamdulillah, PT. Riezki Akbar Tourindo sudah memberangkatkan ratusan jama'ah. Haji 2024/1445 kemarin, PT. Riezki Akbar Tourindo memberangkatkan dan mendampingi 17 jama'ah haji dan memfasilitasi badal haji untuk 89 orang. PT. Riezki Akbar Tourindo juga memiliki program umrah hemat, reguler, eksekutif dengan tanggal yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan jama'ah.

Pendaftaran haji, umrah, tour internasional bisa melalui hotline 08111 200 5325 atau datang langsung ke kantor Graha Pena Jawa Pos Surabaya lantai 9 unit 9.02 atau 18 Office Park Building Jakarta Selatan lantai 12 uni A & H.



Komentar