Kisah 600.000 Jama'ah Haji yang Tidak Diterima Allah, PT. Riezki Akbar Tourindo 081112005325



Oleh Ust. H. Brilly Y. Will., S.Pd., M.Pd., C.Ed.

Kitab Irsyâd Al-‘Ibâd ilâ Sabîl Ar-Rasyâd karya Syaikh Zainuddin bin ‘Abdil-’Aziz Al-Malibariyy menghikayatkan pengalaman spiritual seorang Salaf era Tabi’in bernama Imam ‘Abdullah bin Al-Mubarak Al-Hanzhaliyy Al-Marwaziyy (181 H/w. 797 M) selepas menunaikan rukun terakhir ibadah haji yang tertidur malam, dalam mimpi berjumpa dengan dua malaikat yang ‘podcast’ -secara pandangan mukasyafah- tentang para tamu Allah waktu itu, “Berapa orang yang naik haji tahun ini?” “600.000,” jawab yang lain. “Berapa yang diterima hajinya oleh Allah?” “Tidak ada sama sekali.” “Tapi, ibadah haji Muwaffaq Al-Iskafiyy, seorang tukang sol sepatu dari Damaskus, diterima hajinya oleh Allah, padahal ia tak berangkat ke Tanah Suci. Istimewanya, lantaran diterimanya haji orang ini oleh Allah, ibadah haji semua jama’ah haji menjadi diterima oleh Allah.” Muwaffaq Al-Iskafiyy yang dalam kisah ini berbeda dengan ‘Aliyy bin Al-Muwaffaq yang tercatat dalam sejarah pernah melakukan ibadah haji sebanyak 60 kali. 

Sebakda terbangun dan merampungkan thawaf wada’ serta berkemas-kemas, sang maestro fiqih Khurasan mengarahkan perjalanan tunggangannya ke kota Damaskus, Syria. Setibanya di lokasi, singkat cerita, murid Imam Malik bin Anas khadim Nabi tersebut berhasil menemui Muwaffaq Al-Iskafiyy, "Apakah Anda Muwaffaq Al-Iskafiyy yang batal haji di tahun ini?" "Ya, dan bagaimana Anda mengetahuinya?" tanya Muwaffaq Al-Iskafiyy balik. Tak mau gegabah, guru dari Imam Yahya bin Ma’in tersebut malah lanjut bertanya, "Apa yang membuatmu batal naik haji?" 

"Engkau tahu sendiri bahwa aku hanyalah seorang tukang sol sepatu di kota ini. Tentunya menunaikan ibadah haji adalah sebuah impian besar bagiku. Dengan hal itulah aku dapat menyempurnakan rukun Islam kelima. Aku menabung jauh-jauh hari. Dari hasil upah jasa mengesol sepatu bekas, kukumpulkan sepeser demi sepeser guna mewujudkan impianku. Setelah sekian lama akhirnya aku kira uang tabunganku telah mencukupi. Saat itu kira-kira telah terkumpul 350 dirham. Sayangnya, ketika aku berniat untuk menata bekal perjalanan menutu Makkah, tiba-tiba istriku yang tengah hamil muda menghampiriku, “Wahai suamiku, sungguh aku tidak pernah mencium aroma masakan selezat ini sebelumnya. Oh betapa senang aku kalau engkau berkenan mencari sumber aroma masakan ini dan meminta sedikit saja demi menuruti keinginan jabang bayi dalam perutku ini.” 

Muwaffaq Al-Iskafiyy pun mencari dan menemukan sumber aroma dari rumah seorang janda beranak ditinggal mati suaminya. Muwaffaq Al-Iskafiyy langsung saja menyampaikan maksud kedatangannya. Sang janda praktis menolak, "Sungguh, makanan ini tak kan kuberikan kepadamu. Karena bagiku ini halal, sedang bagimu ini hukumnya haram. Anak-anak saya lemas karena belum makan sejak tiga hari lalu." Usut punya usut, Muwaffaq Al-Iskafiyy kemudian menjadi tahu rupanya masakan sang janda tersebut adalah bangkai keledai. Sang janda terpaksa karena tidak ada yang menghidupinya. 

Muwaffaq Al-Iskafiyy yang sudah mengantongi 350 dirham spontan bergumam, 

أَنَّ اْلحَجَّ فِيْ بَابِ دَارِيْ فَأَيْنَ أَذْهَبُ؟ 

“Sungguh haji sudah berada di pintu rumahku. Lalu, ke mana aku akan berhaji?” Tanpa pikir panjang Muwaffaq Al-Iskafiyy memasrahkan bekal hajinya, “Belanjakan uang ini untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yatimmu (agar tak perlu makan bangkai)!”

"Masya Allah… ternyata akibat amal itulah engkau menjadi sebab diterimanya 600.000 jamaah haji tahun ini" ungkap Ibnu Al-Mubarak. Muwaffaq Al-Iskafiyy masih belum ngeh, "Apa maksud dari ujaranmu, wahai orang yang mendatangiku secara tiba-tiba?" Ibnu Al-Mubarak akhirnya menjelaskan tentang mimpi yang telah ia alami. Seketika itu juga Muwaffaq Al-Iskafiyy tersungkur sujud bahagia.

Kisah ini bukan dalil perintah meninggalkan ibadah haji hanya karena adanya orang-orang faqir di sekitar kita. Nabi tetap mengerjakan haji bersama ribuan shahabat beliau walaupun banyak yang masih mendesak membutuhkan penghidupan.

PT. Riezki Akbar Tourindo merupakan PPIU resmi berizin Kemenag dengan nomor 15062200757950003. Alhamdulillah, PT. Riezki Akbar Tourindo sudah memberangkatkan ratusan jama'ah. Haji 2024/1445 kemarin, PT. Riezki Akbar Tourindo memberangkatkan dan mendampingi 17 jama'ah haji dan memfasilitasi badal haji untuk 89 orang. PT. Riezki Akbar Tourindo juga memiliki program umrah hemat, reguler, eksekutif dengan tanggal yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan jama'ah.

Pendaftaran haji, umrah, tour internasional bisa melalui hotline 08111 200 5325 atau datang langsung ke kantor Graha Pena Jawa Pos Surabaya lantai 9 unit 9.02 atau 18 Office Park Building Jakarta Selatan lantai 12 uni A & H.





Komentar