Kenali Sejarah Ka'bah Yang Pernah Menjadi Qiblat Semua Agama Bersama PT. Riezki Akbar Tourindo 081112005325
Oleh Ust. H. Brilly Y. Will., S.Pd., M.Pd., C.Ed.
Syaikh Prof. Dr. ‘Ali Al-Kharbuthli dalam bukunya yang istimewa, ‘Tarikh Al-Ka’bah’ terbitan Dar Al-Jil tahun 2004, pada bab Al-Hajj ila Al-Ka’bah Qabla Al-Islam mengungkapkan, “Bangsa Arab pra Islam (yang dibawa Nabi Muhammad-pen) sudah melaksanakan ibadah haji ke Ka’bah sebelum syariat Islam menetapkannya menjadi rukun. Mereka datang dari semua penjuru Jazirah Arab. Bahkan beberapa bangsa lain juga turut melaksanakan haji seperti dari India, Persia, Shabiah, dan sebagian orang Yahudi.... Pada musim haji bisnis tidak hanya digeluti penduduk Makkah dan wilayah Hijaz atau para penyembah berhala dari bangsa Arab saja. Tetapi juga oleh bangsa Arab dari jauh seperti Arab Yaman, Nejd, dan pesisir Syam. Diantara mereka ada yang monotheis, seperti kaum Shabiah, Yahudi, dan Nashrani. Ada yang datang ke Makkah untuk haji, ada yang haji sekaligus bisnis, ada yang untuk menyebarkan agamanya, ada yang untuk sekedar prestise, menjadi pembicara, melantunkan syair atau mencari solusi.”
Pada bab Al-Ka’bah Ba’da Isma’il, guru besar sejarah Islam di Ain Syams University, Kairo, Mesir ini memaparkan, “Tidak hanya bangsa Arab yang mengagungkan Ka’bah. Pengagungan Ka’bah juga dilakukan bangsa-bangsa lain seperti India dan Persia. Orang-orang India meyakini bahwa Hajar Aswad adalah reinkarnasi ruh Dewa Siwa. Menurut mereka, proses reinkarnasi itu terjadi ketika sang dewa dan istrinya mengunjungi Hijaz. Bahkan mereka punya sebutan sendiri untuk Ka’bah yakni Maksyisya, Muksyisya atau Muksyisyana yang berarti rumah Syisya atau Syisyana, keduanya nama dewa mereka. Demikian juga bangsa Persia. Mereka mengagungkan Ka;bah karena meyakini Hormuz menetap di dalamnya. Itulah sebabnya mereka juga berhaji ke Ka’bah. Sejarawan Al-Mas’udi menyebutkan bahwa bangsa Persia meyakini Hormuz adalah salah satu anak Nabi Ibrahim. Karenanya para pendahulu bangsa Persia thawaf di Ka’bah sebagai penghormatan kepada Nabi Ibrahim. Adapun orang terakhir dari mereka yang melakukan haji bernama Sasan bin Babak. Begitu pula bangsa Shabiah, para penyembah planet dari bangsa Persia dan Kaldania, mereka menganggap Ka’bah sebagai salah satu dari tujuh rumah agung. Seperti halnya kaum Yahudi yang juga menghormati Ka’bah dan menyembah Allah sesuai dengan agama Islam yang diajarkan Nabi Ibrahim.
Sesungguhnya masih banyak lagi bukti-bukti nyata keberadaan ajaran syari’at ibadah haji dalam Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Quran bahkan juga dalam kitab suci agama lain. Semoga suatu saat kita menemukannya. Over all, hal terpenting yang harus kita pegang teguh adalah kita harus segera menunaikan ibadah haji manakala sudah mampu secara perhitungan logis-imani. Jangan pernah menyangka ibadah haji adalah akal-akalan bangsa Arab untuk tujuan ekonomis.
PT. Riezki Akbar Tourindo mengajak umat Islam untuk berlomba-lomba dalam berhaji dan berumrah sebanyak-banyaknya sepanjang hidup. Tidak ada yang namanya harta terbuang sia-sia untuk haji-umrah. Uang yang Anda bayarkan kepada hotel, pesawat, transportasi, makan, perlengkapan, obat-obatan, travel dan lain-lain untuk keperluan haji-umrah secara tidak langsung menghidupi umat Islam seluruh dunia baik yang ada di Tanah Suci maupun Tanah Air masing-masing.
PT. Riezki Akbar Tourindo merupakan PPIU resmi berizin Kemenag dengan nomor 15062200757950003. Alhamdulillah, PT. Riezki Akbar Tourindo sudah memberangkatkan ratusan jama'ah. Haji 2024/1445 kemarin, PT. Riezki Akbar Tourindo memberangkatkan dan mendampingi 17 jama'ah haji dan memfasilitasi badal haji untuk 89 orang. PT. Riezki Akbar Tourindo juga memiliki program umrah hemat, reguler, eksekutif dengan tanggal yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan jama'ah.
Pendaftaran haji, umrah, tour internasional bisa melalui hotline 08111 200 5325 atau datang langsung ke kantor Graha Pena Jawa Pos Surabaya lantai 9 unit 9.02 atau 18 Office Park Building Jakarta Selatan lantai 12 uni A & H.
Komentar
Posting Komentar