Oleh Ust. H. Brilly Y. Will., S.Pd., M.Pd., C.Ed.
Banyak testimoni dari para jamaah haji maupun umroh yang mendapatkan jodoh ketika mereka berada di tanah suci padahal sudah bertahun-tahun lamanya tidak kunjung menikah. Diyakini doa-doa yang dipanjatkan untuk mendapatkan belahan jiwa selama di Makkah Madinah merupakan doa-doa yang sangat didengar oleh Allah. Tidak sedikit orang yang menyarankan untuk naik Haji atau pergi umroh bagi mereka yang susah jodoh.
Kisah menarik dari salah satu cucu Ibnu Al-Jauziyy bernama Abu Al-Muzhaffar tentang perjumpaan dua insan penuh haru buah dari fadhilah haji, Ibnu ‘Aqïl rahimahullâh menceritakan (sepenggal kisah) tentang pengalaman hidupnya sendiri yang sangat indah, ‘Aku pergi menunaikan ibadah haji. Saat di Makkah, tiba-tiba aku menemukan sebuah kalung mutiara dengan seuntai benang berwarna merah. Tersiar berita, seorang kakek lanjut usia yang kehilangan penglihatannya, ternyata mencari-cari kalung tersebut. Syaikh, bahkan rela mengorbankan 100 dinar bagi siapa saja yang bisa menemukan kalung tersebut. Kalung tersebut, pun kuserahkan kembali pada Syaikh (yang malang) itu. Ia berkata, ‘ambillah dinar-dinar ini’. Namun aku menolaknya.
Kemudian aku berangkat menuju Syâm. Aku singgah di Al-Quds (Palestina) untuk menuju Baghdâd. (Dalam perjalanan), aku bernaung di sebuah masjid di kota Halab (Aleppo, Syria) dalam keadaan dingin dan lapar. Para jama’ah masjid tersebut menghampiriku, maka aku pun mengimami shalat mereka. Mereka suguhkan makanan untukku usai shalat. Saat itu, Ramadhân baru menghampiri. Mereka berkata padaku, ‘Imam kami telah wafat, mohon kiranya engkau bisa mengimami shalat bersama kami bulan ini’. Aku mengiyakan permintaan mereka. ‘Imam kami punya seorang putri’ ungkap mereka. Aku pun dinikahkan dengannya. Setahun lamanya aku tinggal bersamanya, dan aku memberinya seorang putra. Saat menjalani masa nifas, ia ditimpa oleh sakit.
Aku melihat istriku dengan seksama. Di lehernya ada seuntai kalung—yang dulu pernah aku temukan dan aku kembalikan pada pemiliknya, seorang Syaikh yang tua lagi buta—masih dengan benangnya yang berwarna merah. Aku lantas berterus terang pada istriku, ‘Pada kalung ini, ada sebuah kisah’. Kemudian aku menceritakan padanya kejadianku bersama seorang kakek tua kala itu (yang tidak lain adalah ayahnya alias mertuaku). Iapun menangis, seraya berkata, ‘Engkau…, engkaulah orangnya, demi Allâh. Dulu ayahku pernah menangis, dalam munajatnya ia berkata, ‘Yâ Allâh…!! Karuniakanlah putriku seorang suami semisal laki-laki yang telah mengembalikan kalung ini padaku’. Sungguh Allâh telah mengabulkan do’anya”. Istriku lantas menjemput ajalnya dengan membawa kenangan kalung mutiara itu.
Kisah ini ada di dalam Mir`âh Az-Zamân hal. 8/52-53 merujuk Siyar A’lâmin Nubalâ’, 14/332-333 (cet. Dâr Al-Hadïts-Kairo, 1427-H), karya Imam Adz-Dzahabiyy (wafat, 748-H) Cerita nyata ini kirip kalung emas milik Sayyidah Khadijah istri Nabi yang sangat masyhur. Kisah-kisah romantis di seputar Makkah-Madinah era klasik sangat banyak. Allah tidak pernah membiarkan dunia sepi dari cinta. Cinta pemanis kehidupan, tiada cinta maka dunia hambar terasa. Dunia pun akan sepi tanpa Ka’bah. Bahkan langit pun ramai karena Baitul-Ma’mur, kembaran Ka’bah di atas langit ketujuh.
PT. Riezki Akbar Tourindo merupakan PPIU resmi berizin Kemenag dengan nomor 15062200757950003. Alhamdulillah, PT. Riezki Akbar Tourindo sudah memberangkatkan ratusan jama'ah. Haji 2024/1445 kemarin, PT. Riezki Akbar Tourindo memberangkatkan dan mendampingi 17 jama'ah haji dan memfasilitasi badal haji untuk 89 orang. PT. Riezki Akbar Tourindo juga memiliki program umrah hemat, reguler, eksekutif dengan tanggal yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan jama'ah.
Pendaftaran haji, umrah, tour internasional bisa melalui hotline 08111 200 5325 atau datang langsung ke kantor Graha Pena Jawa Pos Surabaya lantai 9 unit 9.02 atau 18 Office Park Building Jakarta Selatan lantai 12 uni A & H.

Komentar
Posting Komentar